Surabaya, tjahayatimoer.net - Pria Thailand tewas saat mengikuti pesta seks yang rutin diadakan setiap bulan. Ia ditemukan tergeletak lemas di sofa saat teman-temannya berhubungan seks dengan para pekerja seks.
Peristiwa ini berawal ketika pria bernama Khun Thep yang berprofesi sebagai sopir taksi itu mengadakan pesta seks dengan teman-temannya di Provinsi Samut Prakan, Thailand, pada 8 November 2020.
Namun, sebelum berhubungan seks, pria berusia 44 tahun itu mengkonsumsi Viagra. Tak hanya itu, ia juga memakai 'Marathon Rub', yaitu krim ereksi yang biasa dipakai untuk membuat ereksi penis bertahan lebih lama saat berhubungan seks.
Kemudian, pria itu membawa seorang wanita ke sebuah kamar di hotel dan berhubungan intim.
Sekitar satu jam kemudian, teman-temannya melihat Khun Thep sangat lelah dengan posisi telanjang dari pinggang ke bawah. Ia masuk ke dalam kamar teman-temannya dan tertidur di sofa.
Teman-temannya mengira Thep hanya kelelahan dan terus melanjutkan pesta seks mereka. Namun, teman-teman Thep kembali melihat Thep yang tidak bergerak dan mulutnya yang berbusa.
"Kami merayakan ini setiap bulan. Dia datang ke kamar kami dan hanya tidur di sofa saat kami berpesta, kami pikir dia hanya kelelahan," beber satu teman Thep dilansir awak media dari Mirror UK, Rabu (27/7/2022).
"Namun, setelah saya guncang tubuhnya, dia tidak merespons," lanjutnya.
Orang-orang yang ada di pesta seks tersebut mulai panik dan menelepon polisi serta tim medis. Setelah diperiksa denyut nadinya, Thep dinyatakan meninggal dunia.
Di tempat kejadian, polisi menemukan alkohol, sebungkus Viagra, krim ereksi 'Marathon Rub', dan dua pil tak dikenal tergeletak di atas meja. Ada juga beberapa botol wiski, kaleng bir, dan cemilan.
Petugas medis yang memeriksa Thep mengatakan bahwa pria itu mengalami serangan jantung. Ini terjadi karena seks yang terlalu bersemangat, bersamaan dengan mengkonsumsi alkohol serta obat-obatan seks.
Meski autopsi lengkap belum dilakukan, petugas medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda cedera di tubuh Thep.
"Tidak ada yang mencurigakan tentang kematian di hotel. Namun, itu memalukan bagi keluarganya karena mereka tidak tahu bahwa dia ada di sana," kata Kapten Polisi Namasphong Madha.
"Kami akan menyelidikinya," sambungnya.(red.Ad)
0 Komentar