Gresik, tjahayatimoer.net - Warga di Gresik menggelar ritual membersihkan berbagai benda pusaka. Salah satunya yakni keris. Ritual ini telah digelar secara turun temurun.
Ritual ini merupakan kegiatan rutin menjelang malam 1 Suro atau tepat tahun baru Islam 1 Muharam. Warga Gresik menyebut ritual itu sebagai penjamasan.
Ritual ini tak hanya membersihkan benda pusaka saja. Namun berbagai sesajen dan ritual juga mengiringinya. Sesajen yang dihadirkan antara lain kemenyan, degan hijau, kembang melati, telur ayam kampung, dan pisang.
Semua barang-barang itu diletakkan di dekat keris yang akan dijamas. Sebelum keris masuk prosesi penjamasan, juga disiapkan air tujuh sumur yang dicampur jeruk nipis lalu dioleskan beberapa kali ke keris.
"Tujuannya, kita menghargai yang membuat keris, menjaga keutuhan besi serta melestarikan budaya, supaya tidak hilang," kata Ediyanto, penjamas benda pusaka, Jumat,(29/7).
Menurut Edi, dirinya sudah menekuni sebagai penjamas benda pusaka sejak tahun 1999. Ia mengaku pengetahuan yang didapat merupakan turun temurun dari keluarganya.
"Ini hobi saya sejak muda. Apalagi benda pusaka ini identik dengan orang Jawa. Warisan leluhur yang harus dilestarikan. Keris juga ikon orang Indonesia yang sudah diakui UNESCO," jelas Ediyanto.
Terpisah, kolektor benda pusaka, Slamet Supriyanto menjelaskan penjamasan biasanya dilakukan tepat pada malam 1 Suro. Ini dilakukan karena waktunya mencuci supaya besi pada keris tidak korosif.
Pria yang tinggal di Jalan Belitung GKB ini menyebut malam 1 Suro merupakan malam spesial. Sebab pada malam 1 Suro punya daya magnet mistis yang kuat.
"Malam satu Suro, punya magnet mistis yang sangat kuat. Pusaka yang dicuci atau dijamas juga tradisi budaya yang harus dilestarikan supaya tidak luntur," kata Supriyanto.(red.Nf)
0 Komentar