Banyuwangi, tjahayatimoer.net - Dua pemancing yang tenggelam saat kapal terbalik di Perairan Grajagan akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal. Korban yakni Muhadi (38) dan Zainul (38) warga Kecamatan Genteng, Banyuwangi.
Tim gabungan terdiri dari TNI AL, recuer Pos SAR Banyuwangi, BPBD Banyuwangi, Polsek Kota Purwoharjo, Koramil Purwoharjo, KAMLADU Grajagan, Polairud Grajagan, Satpol PP Banyuwangi, 851 Bwi, Rapala Banyuwangi, Ambulance TRC Genteng, Ambulance RAPI, Perangkat Desa Sempu, SAR MTA Banyuwangi, serta nelayan dan warga sekitar.
Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori membenarkan penemuan dua pemancing yang hilang itu. Keduanya ditemukan meninggal dunia, setelah dua hari lalu kapal yang ditumpangi terbalik karena ombak besar di Pelawangan, Grajagan.
"Memang benar. Dua orang sudah ditemukan. Kondisinya sudah meninggal dunia," ujar Ansori.
"Memang benar. Dua orang sudah ditemukan. Kondisinya sudah meninggal dunia," ujar Ansori.
Ansori menjalankan kondisi cuaca di lautan memang saat ini tidak dalam kondisi baik. Sehingga perlu kewaspadaan bagi para nelayan ataupun pemancing.
"Kondisi cuaca memang tidak menentu saat ini. Ada gelombang tinggi di sekitar Bali dan Samudera Indonesia," jelasnya.
Diketahui, kapal Hoky 88 mengalami musibah akibat dihantam ombak di Perairan Grajagan ketika pergi memancing. Kapal ini mengangkut 5 pemancing dan satu nakhoda kapal. Namun, saat sedang memancing di spot wilayah Pelawangan kapal ini terbalik.
Dalam insiden itu, hanya dua orang yang berhasil selamat. Dua orang ditemukan meninggal dan dua orang lainnya dilaporkan hilang tenggelam.
"Awal kejadian, terjadi kecelakaan kapal pemancing dengan 1 nakhoda dan 5 ABK yang disebabkan dari kapal mengalami mati mesin kemudian terhantam ombak sehingga kapal terbalik," jelas Hari Adi Purnomo, Kepala Kantor SAR Surabaya yang sekaligus menjadi SMC pada Operasi SAR.
Hari menambahkan korban pertama ditemukan nelayan serta tim SAR gabungan dengan jarak 0,6 NM dari lokasi awal kejadian sekitar pukul 06.00 WIB. Korban dalam keadaan meninggal dunia kemudian dievakuasi dengan perahu Nelayan dan dibawa ke RS Genteng untuk diidentifikasi.
Pukul 06.40 WIB Tim Inafis menyatakan korban merupakan nelayan yang dicari setelah mengalami perahu terbalik atas nama Zainul (38). Korban berikutnya ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia juga pada pukul 09.00 WIB.
Tim SAR gabungan kemudian mengevakuasi korban dari titik penemuan yang jaraknya 0,73NM dari lokasi awal kejadian. Korban atas nama Muhadi (38) selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.
"Dengan diketemukan kedua korban maka seluruh tim SAR gabungan kembali kesatuan masing-masing," [red.Nf]
0 Komentar