Tidak Ada Otaknya, Seorang Ibu Pilih Bayinya Meninggal Dunia Dan Membusuk Di Kamar.


 

Surabaya, tjahayatimoer.net - Eka Sari Yuni Hartini (25) ibu ADO, bayi berusia 5 bulan yang ditemukan tewas membusuk di Siwalankerto lebih memilih pergi ke Jogja bersama suaminya. Ia tak ingin kematian anaknya membuatnya batal mengikuti acara itu.

Pernyataan Eka mengenai itu ia sampaikan kepada ESB (46) ibu kandungnya sekaligus nenek dari bayi ADO pada Kamis (23/6/2022) ketika ESB memberitahunya bahwa putranya telah meninggal.

"Anaknya (Eka) langsung naik ke atas lihat terus bilang 'wis jarno ae mbah uti. Meneng ae ojo ngomong sopo-sopo ae sik engko aku gak sido budal (Diam saja, jangan bilang siapa-siapa dulu. Nanti aku batal berangkat ke Jogja)," ujar ESB menirukan Eka.

Kapolsek Wonocolo Kompol Kompol Roycke Hendrik Fransisco dalam keterangan pers Minggu (26/6/2022) mengatakan, tidak hanya meminta ibunya merahasiakan itu, Eka juga mengancam membunuh ibunya.

"Karena ketakutan ibu kandung daripada pelaku ini tidak memberitahukan (Kematian ADO) kepada siapa-siapa," kata Roycke.

Roycke dalam keterangan persnya juga menjelaskan kepada wartawan untuk keperluan apa Eka dan suaminya pergi ke Jogja? Pada Jumat (24/6/2022) itu Eka dan suaminya ke Jogja mengajak putra pertama mereka.

"Selanjutnya pada Jumat pukul 5 pagi pelaku bersama suaminya serta anak pertamanya berangkat ke luar kota untuk menghadiri acara kantor, acara family gathering. Hasil dari pada pengembangan penyidik (kegiatan family gathering) itu dilaksanakan di daerah Gunung Kidul," ujarnya.

Saat ini Eka telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penganiayaan terhadap bayi ADO. Kepada polisi ia mengatakan dirinya mengaku jengkel kepada putra keduanya.

"Pelaku merasa jengkel dan emosi karena korban suka menangis dan rewel apabila tersangka bertengkar dengan suaminya. Jadi, ini adalah salah satu alasan motif pelaku," tuturnya.

ADO, bayi berusia 5 bulan di Siwalankerto Tengah Gang Anggur Surabaya tewas dianiaya ibunya sendiri. Roycke mengatakan bayi 5 bulan yang tak berdosa itu tewas setelah 2 kali dilempar (Dibanting) ke kasur.

"Di bagian kepala belakang korban keluar cairan. Dari hasil dari penyelidikan tim inafis cairan itu merupakan akibat benturan di mana ada penggumpalan darah dan mengakibatkan cairan ada pemecahan pembuluh darah," jelas Roycke.(red.en)

Posting Komentar

0 Komentar