Ponorogo, tjahayatiomer.net – Kecelakaan tunggal kembali terjadi di tanjakan maupun turunan Biting di Desa Suru Kecamatan Sooko Ponorogo. Kali ini kendaraan yang terlibat adalah mobil pikap yang bermuatan ribuan telur bebek dan pakan ternak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan tunggal ini. Namun, kerugiam materil ditaksir mencapai belasan juta rupiah.
Kapolsek Sooko Iptu H.M Anwar Fatoni mengungkapkan kejadian laka lantas tunggal terjadi pada Rabu (29/6/2022) sekitar pukul 13.30 WIB. Kendaraan yang terlibat adalah mobil pikap L300 dengan nomor polisi (nopol) AE 8363 SL. Mobil pikap dikemudikan Bambang Setio (35), warga Desa Beton Kecamatan Siman.
Kecelakaan berawal saat Bambang mengemudikan mobil pikap yang bermuatan telur bebek dan pakan seberat 3 kuintal. Mobil melaju dari arah timur ke barat, sesampainya di turunan Biting Desa Suru pada tikungan kedua, mobil mengalami slip ban.
Sehingga mengakibatkan mobil oleng dan sopir panik yang menyebabkan hilang kendali. “Tak terkendali, mobil keluar dari badan jalan tergelincir ke kiri. Menyebabkan mobil pikap itu masuk parit dengan posisi terbalik, sehingga roda berada diatas,” kata Anwar Fatoni, Rabu (29/6/2022) sore.
Karena posisi mobil terbalik, praktis muatan telur bebek dan pakan ternaknya juga terhempas. Alhasil, telur bebek sebanyak 5.000 butir mengalami pecah atau rusak. Kerugiannya ditaksir mencapai Rp 13 juta. Faktor penyebab laka lantas tunggal ini, menurut Anwar Fatoni, karena diduga pengemudi belum menguasai tikungan jalan menurun itu, sehingga pengemudi panik.
“Petugas bersama warga melakukan evakuasi terhadap mobil pikap yang terbalik itu. Beruntung tidak terjadi korban jiwa, pengemudi pikap selamat,” pungkasnya.
Sebelumnya pada pertengahan bulan April lalu, pada anjakan Biting terjadi laka lantas tunggal. Laka lantas tunggal itu dialami oleh Saiful Effendi (27), warga Desa Mrican Kecamatan Jenangan. Akibatnya, kendaraan truk bak terbuka nopol AD 1473 MR yang membawa bahan sembako itu tidak kuat menanjak.
Sehingga membuat kendaraan tersebut mundur sejauh 200 meter dan akhirnya terguling dengan posisi miring di tengah jalan. Alhasil, barang-barang sembako pun berserakan di jalan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta.(red.Ad)
0 Komentar