Surabaya, tjahayatimoer.net - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima audiensi pengurus Komite Komunikasi Digital (KKD) Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (8/6/2022) malam.
“Apa itu KKD dan apa tujuan KKD harus bisa dikristalisasikan sehingga langkahnya sesuai kebutuhan informasi yang diinginkan masyarakat khususnya generasi alpha,” kata gubenur.
Menurut gubernur, salah satu persoalan yang masih terjadi adalah website dan media sosial milik pemerintah kalah populer dengan perorangan atau pribadi. Selain itu generasi alpha dan millenial saat ini lebih memilih informasi ringan dibandingkan informasi formal.
“Bisa dilihat, jika saya uplod di IG tentang informasi ringan seperti aktivitas sehari-hari, maka yang like dan komentar banyak. Sebaliknya, jika saya upload informasi formal maka yang like sedikit, dan saya selalu menyertakan pesan moral dalam setiap video atau gambar yang saya upload,” ungkapnya.
Setiap generasi, lanjut gubernur memiliki selera berbeda dalam menerima dan mencerna informasi, sehingga para aktivis sosial media harus menyesuaikan informasi yang disampaikan, sehingga bisa diterima di setiap negerasi baik alpha, millenial dan generasi x.
Dalam audiensi kali ini Ketua KKD Jatim, Arief Rahman mengatakan, lembaga ini dibentuk dari keprihatinan kondisi penyebaran informasi di Indonesia. “Pengurus KKD merupakan gabungan dari banyak lembaga seperti pemerintahan, Kepolisian, TNI, akademisi hingga media, dan baru Jatim yang punya KKD,” katanya.
Selain berfungsi sebagai partner pemerintah dalam menangkal penyebaran berita hoax, KKD juga akan terlibat aktif dalam memberikan edukasi kemasyarakat. “SK gubernur sudah ada tinggal dilantik saja, kalau sudah kami akan segera bekerja,” tutur Arief Rahman yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur. (hum.en)
0 Komentar