Diduga Oknum Perawat Memberi Obat Kadaluarsa Kepada Balita Usia 2 Tahun

 

Jombang, tjahayatimoer.net - Oknum perawat Puskesmas Bandar Kedungmulyo, Jombang diduga memberi oralit kedaluwarsa kepada balita 2 tahun. Kedaluwarsanya oralit itu diketahui setelah sakit yang dialami balita itu memburuk. Pihak puskesmas pun mengakui hal tersebut.


Insiden ini viral setelah akun Facebook Ika Wahyuniasari mengunggah kronologi kondisi keponakannya Jumat (10/6/2022). Ika menceritakan bahwa keponakannya, balita KC menderita demam, diare, dan muntah. Saat berobat ke puskesmas, perawat yang menangani memberikan oralit.


Lantas, Ika mengunggah foto bungkus oralit yang dikonsumsi KC. Dalam bungkusnya tertera bahwa tanggal kedaluwarsa oralit itu adalah Mei 2022.


Ibu balita KC, KN (22) mengatakan bahwa putrinya mengalami demam, diare, dan muntah-muntah sejak Senin (6/6) malam. Pada Selasa (7/6) sore, dia memeriksakan balita berusia ke puskesmas.


"Selasa sore saya periksakan ke Puskesmas Bandar Kedungmulyo. Saat datang, hanya dicek perutnya di ruang IGD," kata KN kepada wartawan, Sabtu (11/6/2022).


KN lantas membawa pulang putrinya setelah menerima obat dari perawat Puskesmas Bandar Kedungmulyo. Saat itu, balita KC diberi 3 macam obat. Yaitu oralit, serbuk obat racikan atau puyer, dan sirup.


Bukannya sembuh, sakit yang diderita putrinya semakin memburuk. Muntah dan diare yang dialami balita berusia 26 bulan itu kian parah. Sehingga tubuhnya lemas.


"Diare hampir 20 kali lebih dalam sehari. Baru tahu Rabu malam. Saya kepikiran, karena diminumi obat kok malah seperti ini. Saat akan meminumkan obatnya saya cek, ternyata oralitnya kedaluwarsa semua," jelasnya.


Malam itu, KN berhenti meminumkan obat kepada putrinya. Dia lantas membawa KC berobat ke bidan Desa Bandar Kedungmulyo pada Kamis (9/6) sore. Bidan menilai bahwa kondisi KC sudah parah dan lemas. Sehingga KC perlu dirujuk ke RSUD Kertosono, Nganjuk.


"Penjelasan bidan, diarenya tidak bisa setop karena dapat obat kedaluwarsa yang tidak layak diminum. Bidannya minta satu bungkus oralit untuk bukti," ungkapnya.


Kepala Puskesmas Bandar Kedungmulyo dr Ira Yulia Dianti buka suara. Dia mengaku bahwa perawat memberikan 3 macam obat kepada balita KC. Yaitu obat pereda diare, antibiotik, dan penurun panas.


Namun, oknum perawat itu mengambil oralit yang sudah kedaluwarsa. Alasannya, stok oralit yang tidak kedaluwarsa habis.


"Yang memberikan memang perawat jaga. Seharusnya ada pengecekan. Tapi kebetulan stok yang atas kosong, dia ambil stok bawah yang mau disetorkan. Kalau ED (expired date) kan dimusnahkan," tandas Yuli.(red.nv)


Posting Komentar

0 Komentar