Pasuruan, tjahayatimoer.net - Hasanudin membunuh istrinya sendiri, Desi Rosiana (26) di sebuah vila di Tretes, Prigen, Pasuruan. Pria 28 tahun itu membunuh istrinya karena cemburu.
Meski begitu, Hasanudin mengaku tak pernah merencanakan membunuh perempuan yang sudah memberinya dua anak itu. Ia mengaku spontan melakukannya karena emosi sesaat terbakar api cemburu."Nggak ada rencana membunuh," kata Hasanudin di Mapolsek Prigen, Selasa (28/6/2022).
Hasanudin mengaku ia sudah memendam amarah kepada perempuan yang ia nikahi sejak 2012 itu. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjual bunga sedap malam tersebut mengaku memilih sabar dan meminta istrinya menyudahi hubungan dengan pria yang disebutnya selingkuhan sang istri.
"Saya tahu (korban selingkuh) dari WA (WhatsApp). Sudah saya bilangi nggak usah gitu, disudahi saja, nggak usah kakean polah. Anak wes loro (dua)," ujar Hasanudin.
Hasanudin menyebut korban sempat minta maaf. Namun, kata dia, korban tetap berhubungan lewat chatting WhatsApp dengan pria idaman lain (PIL).
"Minta maaf, baikan lagi. Tapi tiga hari kemudian, saya sudah merasa nggak enak. Bojoku WA-an lagi sama arek lanang, arek yang sama. Chat-nya ada semua," terang Hasanudin.
Hasanudin kemudian lantas mengajak istrinya liburan ke vila di Tretes, pada Senin (27/6) sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka ke kawasan Lingkungan Pesanggrahan, Prigen dengan mobil Toyota Agya.
Di dalam vila, keduanya sempat bernyanyi bareng. Hasanudin juga mengaku sempat berhubungan badan dengan korban sebelum membunuhnya.
"Sempat berhubungan (badan), terus dia pakai baju. Terus dia minta lagi, saya nggak mau," tuturnya.
Hasanudin lalu berbincang dengan istrinya dan kembali mengingatkan korban agar tidak berhubungan lagi dengan PIL-nya.
"Ke vila saya ajak baikan. Saya bilang, anak sudah mau sekolah SD. (Tapi) dia ngeyel, jawab 'aku loh gendakan gak metu gak opo, cuma di HP'. Dibilangi, meweli (membantah), ya saat itu langsung peteng (gelap mata)," ungkap Hasanudin.
"(Setelah membunuh) saya pakai baju. Kan keringetan. Lalu merokok sebentar," kata Hasnudin.
Setelah merokok, Hasanudin lalu pulang. Ia sempat menceritakan aksi kejamnya kepada anggota keluarganya.
"Saya bilang, saya habis bunuh dia. Terus minta antar keponakan ke polres. Saya pasrah," ujar Hasnudin.
Kapolsek Prigen AKP Dhecky Tjahyono Triyoga membenarkan bahwa Hasanudin membunuh istrinya tidak menggunakan senjata tajam. Dhecky menjelaskan Hasanudin awalnya mencekik korban saat berada di kamar tidur. Setelah dicekik, Hasanudin membenturkan kepala korban ke sandaran tempat tidur.
"Kemudian melepas sarung guling untuk menjerat leher korban, lalu korban dibekap dengan bantal," jelas Dhecky.
Setelah korban lemas, Hasanudin menggendongnya lalu dimasukkan ke bak mandi. Jenazah korban sendiri ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB.
"Kami sudah melakukan visum luar dan dalam. Hasil visum luar korban mengalami memar pada leher sisi kanan, pipi sebelah kiri serta ujung jari-jari dan kuku tangan kaki kebiruan. Untuk hasil visum dalam, terdapat resapan darah pada otot pergerakan sisi kanan, otot pipi kiri, kulit kepala sisi atas. Kemudian ada bintik pendarahan pada otak besar, otak kecil dan batang otak. Kesimpulan kematian korban akibat masuknya air ke saluran nafas yang menyebabkan mati lemas," terang Dhecky.
Dalam kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa sarung guling, bantal dengan bercak darah, baju korban. Terdapat juga baju tersangka dengan bercak darah dan sandal.(red.Ad)
"Ke vila saya ajak baikan. Saya bilang, anak sudah mau sekolah SD. (Tapi) dia ngeyel, jawab 'aku loh gendakan gak metu gak opo, cuma di HP'. Dibilangi, meweli (membantah), ya saat itu langsung peteng (gelap mata)," ungkap Hasanudin.
"(Setelah membunuh) saya pakai baju. Kan keringetan. Lalu merokok sebentar," kata Hasnudin.
Setelah merokok, Hasanudin lalu pulang. Ia sempat menceritakan aksi kejamnya kepada anggota keluarganya.
"Saya bilang, saya habis bunuh dia. Terus minta antar keponakan ke polres. Saya pasrah," ujar Hasnudin.
Kapolsek Prigen AKP Dhecky Tjahyono Triyoga membenarkan bahwa Hasanudin membunuh istrinya tidak menggunakan senjata tajam. Dhecky menjelaskan Hasanudin awalnya mencekik korban saat berada di kamar tidur. Setelah dicekik, Hasanudin membenturkan kepala korban ke sandaran tempat tidur.
"Kemudian melepas sarung guling untuk menjerat leher korban, lalu korban dibekap dengan bantal," jelas Dhecky.
Setelah korban lemas, Hasanudin menggendongnya lalu dimasukkan ke bak mandi. Jenazah korban sendiri ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB.
"Kami sudah melakukan visum luar dan dalam. Hasil visum luar korban mengalami memar pada leher sisi kanan, pipi sebelah kiri serta ujung jari-jari dan kuku tangan kaki kebiruan. Untuk hasil visum dalam, terdapat resapan darah pada otot pergerakan sisi kanan, otot pipi kiri, kulit kepala sisi atas. Kemudian ada bintik pendarahan pada otak besar, otak kecil dan batang otak. Kesimpulan kematian korban akibat masuknya air ke saluran nafas yang menyebabkan mati lemas," terang Dhecky.
Dalam kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa sarung guling, bantal dengan bercak darah, baju korban. Terdapat juga baju tersangka dengan bercak darah dan sandal.(red.Ad)
0 Komentar