Ngawi, tjahayatimoer.net – Aksi penipuan dan penggelapan kendaraan bermotor yang dilakukan Ika Esthi Nugraheni Garit (36) berakhir di penjara. Janda asal Kelurahan Ketanggi, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi itu ditangkap lantaran menggelapkan 15 unit sepeda motor dan satu unit mobil.
Saat beraksi, Ika mengaku sebagai pegawai sebuah perusahaan berbasis koperasi. Dengan identitas itu, dia menyewa kendaraan untuk digadaikan kepada penadah.
Waka Polres Ngawi, Kompol Hendry Ferdinand Kennedy, membenarkan adanya kasus ini. Pihaknya mendapat laporan dari pengusaha rental kendaraan berbasis rumahan di Desa Beran, yang menjadi korban Ika.
Hendry mengatakan korban mengaku didatangi Ika pada Mei 2022 untuk menyewa motor matik. Kepada korban, pelaku mengaku sebagai salah satu pegawai koperasi di Ngawi.
Ika memberikan jaminan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan Surat Domisili. Bahkan, Ika juga membayar di muka untuk menyewa kendaraan itu.
“Pembayaran di muka inilah yang membuat korban jadi yakin dengan pelaku jika pelaku adalah penyewa yang jelas dan tidak bermasalah,” kata Kennedy, Selasa (14/6/2022).
Korban pun membolehkan pelaku menyewa sepeda motor lain. Selain karena pembayaran yang lancar, dokumen identitas pelaku juga masih dibawa korban.
“Pelaku menyewa hingga total 15 unit kendaraan roda dua,” kata Kennedy.
Hingga yang terakhir, pelaku menyewa satu unit Toyota Avanza nomor polisi L 1513 GW. Ika mengaku pada korban jika kendaraan itu digunakan untuk mudik pegawai koperasi tempat dia bekerja.
Selang beberapa lama, kendaraan yang disewa pelaku tidak kunjung kembali. Korban juga menagih sisa uang sewa yang belum dibayarkan namun pelaku tak memberikan jawaban dan terkesan menghindar.
“Korban pun mencari tahu keberadaan kendaraannya hingga ternyata dia tahu jika pelaku sudah menggadaikannya. Korban pun melapor ke pihak kepolisian, kemudian kami langsung melakukan penyelidikan dan pelaku berhasil kami tangkap,” kata Kennedy.
Dari hasil pemeriksaan, Ika mengaku setelah menyewa dan berhasil membawa satu unit kendaraan, dia langsung menjualnya ke seorang penadah. Untuk kendaraan roda dua maksimal dijual seharga Rp4 juta dan roda empat dijual seharga Rp15 juta.
Karena penggelapan itu, korban merugi Rp300 juta. Pelaku dijerat Pasal 372 dan 378 KUHP dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara. (red.sin)
0 Komentar