Kediri, tjahayatimoer.net - Anggota Bhayangkara (Satsabhara) Polres Kediri Kota, Aiptu Suryono, Sisihkan Gaji Demi Bantu Orang Tidak Mampu dan memberikan bantuan kepada keluarga yang mengalami keterbatasan mental di Dusun Krampyang Desa Kalipang Kecamatan Grogol.
Berbuat baik serta beramal tidak perlu menunggu menjadi kaya. Asal memiliki niat dan keikhlasan, siapapun bisa melakukannya. Seperti cerita Suryono, polisi yang berdinas keseharian pada Satuan Bhayangkara (Satsabhara) Polres Kediri Kota, pria asal Desa Doko Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Selasa (12/4/2022)
Ketika ditemui, polisi berusia 56 tahun ini sedang melakukan kegiatan sosialnya untuk memberikan bantuan berupa satu karung beras serta bahkan keperluan bahan pokok lainnya kepada salah satu warga kurang mampu di Kelurahan/Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.
Kedatangannya disambut haru oleh pemilik rumah, yaitu Widiyati. Dia sedang mengasuh cucunya bernama Kaysa yang duduk di kursi roda.
"Ini ada bantuan dari saya berupa beras serta bahan keperluan pokok lainnya semoga bisa bermanfaat bagi keluarga disini," ucap Suryono saat memberikan bantuan kepada Widyati.
Polisi yang tinggal di Desa Doko Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri ini mengatakan, kegiatan sosial ini sudah dia jalani sejak 10 tahun lalu tepatnya sebelum masuk menjadi polisi. Ini berawal dari keprihatinannya ketika melihat orang di sekitarnya yang memiliki keterbatasan ekonomi, tapi belum mendapatkan perhatian maupun bantuan.
"Dari situlah jiwa sosial kepedulian saya muncul untuk memberikan bantuan kepada mereka," kata polisi disapa akrab Boposur itu.
Polisi berpangkat Aiptu ini selalu menyimpan beras sebanyak dua hingga tiga karung 5 kilogram-an serta bahan pokok lainnya di dalam jok sepeda motornya. Beras serta bahan pokok lainya itu akan saya berikan kepada orang yang membutuhkan bantuan ketika dirinya keluar dari rumah. Untuk biaya tersebut, dia memakai uang pribadi sendiri dari hasil kerjanya yang sebagian disisihkan untuk membeli beras, keperluan bahan pokok lainnya ataupun kegiatan sosial.
Suryono menjelaskan, untuk mengetahui keberadaan orang yang membutuhkan bantuannya, dia sering mendapatkan informasi dari teman-temannya. Setelah itu, dia langsung melakukan pengecekan di rumah orang yang dimaksud itu. Kegiatan ini di lakukan ketika dirinya sedang dinas maupun di luar dinas. Disaat dinas, Suryono tetap melihat situasi terlebih dahulu yang tidak menganggu seperti tidak ada kegiatan.
"Dari pada menganggur di kantor, lebih baik saya keluar untuk berbagi," ungkapnya.
Kegiatan yang dia lakukan itu tidak hanya di wilayah Kediri saja, Bantuan yang dia berikan sudah sampai Nganjuk, Mojokerto, Tulungagung, Jombang, Blitar dan Surabaya. Bahkan, dia juga tertantang dan tidak takut dengan jalur ekstrem atau bahaya di pegunungan karena demi memberikan bantuan kepada orang yang dia tuju.
"Beberapa waktu lalu saya sempat naik bukit di jalur berbahaya di rumah Mbah Udin di Krampyang Desa Kalipang Grogol," ujarnya.
Selain itu memberikan bantuan beras, Suryono juga membantu disabilitas, bedah rumah, panti asuhan, orang sakit parah, keterbatasan mental, Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) maupun lainnya. Bahkan, dia juga bergabung dengan komunitas sosial di wilayah Kediri Raya dan Jawa Timur untuk mempermudahkan mencari informasi.
"Alhamdulilah selama ini bergabung di komunitas ini sangat memberikan banyak manfaat sekali," ucapnya.
Bahkan, lanjutnya, karena kegiatan itu, dia mempunyai banyak pengalaman berkesan. Seperti ada tetangganya yang sama sekali hingga tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah. Ketika didatangi orang tersebut langsung menangis terharu hingga memeluknya.
"Harapannya semoga semakin banyak lagi orang yang peduli kepada sesama manusia yang sedang kesusahan," pungkasnya. (hum.en)
0 Komentar