Kediri, tjahayatimoer.net - Merespon aksi sejumlah warga Dusun Bangunmulyo Desa Pojok Kecamatan Wates yang menggelar aksi dengan memasang spanduk berisikan penolakan atas kepulangan Riyanto (35) pelaku pembunuhan yang menewaskan 3 orang dan melukai tujuh lainnya dengan sebilah parang, Jum’at (25/3/2022) kemarin.
Kasat Reskrim AKP Rizkika Atmadha Putra menegaskan terjadi miss komunikasi di antara warga. Kabar yang mereka terima, saudara Riyanto akan dibawa pulang ke rumahnya. Padahal pihak kepolisian hanya memastikan kalau hasil tes kejiwaan keluar hari Senin (28/3/2022) depan.
“Sebenarnya tim penyidik kami menyampaikan kepada pihak pemerintah desa terkait pemulangan dari rumah sakit jiwa,bukan ke desanya, itu saja,” jelasnya, Sabtu (26/3/2022).
Rupanya diketahui bahwa terjadi kesalahpahaman diantara warga. Bahwa kejadian sebenarnya, pihak Polres Kediri telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri terkait pemulangan Riyanto dari RS ke tempat penampungan (shelter) milik Dinas Sosial berada di Unit Grogol.
Kasat Reskrim Polres Kediri menegaskan, bahwa tidak ada rencana Riyanto dipulangkan ke rumah. Bahwa rencana Senin besok akan dilakukan penjemputan bersama dengan didampingi pihak keluarga dan Dinas Sosial.
“Pelaku Riyanto saat ini sedang melakukan observasi di RS Lawang kemungkinan hari Senin selesai masa observasi. Bahwa rencana Senin besok akan dilakukan penjemputan bersama dengan didampingi dari Dinkes dan Dinas Sosial,”tegasnya.
Lebih lanjut diungkapkan AKP Rizkika, kasus pembacokan di Dusun Bangunmulyo Desa Pojok Kecamatan Wates yang dilakukan oleh pelaku Riyanto ini menjadi perhatian kusus.
“Bila hasilnya pelaku Riyanto sehat maka pelaku akan diberikan tindak pidana dengan pasal berlapis yang itu ancamannya seumur hidup,”ungkap AKP Rizkika.
Usai Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra menyampaikan kepada warga di salah satu rumah perangkat desa, warga merasa lega. Warga kemudian menurunkan spanduk yang berada di gang menuju ke arah rumah Riyanto. (red.en)
0 Komentar