Ponorogo, tjahayatimoer.net - Percepatan vaksinasi Covid-19 terus dilakukan di bumi reyog. Kabupaten Ponorogo yang data vaksinasi sudah mencapai 70 persen lebih untuk dosis pertama, membuat berbagai instansi terkait lebih mencermati warga yang akan menjadi sasaran.
Untuk mempermudah atau warga mau untuk ikut vaksinasi, beberapa inovasi dilakukan. Salah satunya yang dilakukan oleh jajaran polisi di Polsek Jenangan. Bagi masyarakat Desa Mrican Kecamatan Jenangan yang ikut vaksin, pulangnya bisa membawa minyak goreng (migor) kemasan 1 liter secara gratis.
"Kita melakukan inovasi, untuk warga yang mau vaksinasi, akan diberi minyak goreng kemasan 1 literan secara gratis,” kata Kapolsek Jenangan AKP Supardi, Sabtu (12/3/2022).
Sasaran vaksinasi Covid-19 bonus satu liter minyak goreng itu menyasar warga di Desa Mrican Kecamatan Jenangan. Mengapa dipilih Desa Mrican, Supardi menyebut bahwa desa tersebut yang capaian vaksinasinya paling rendah dibandingkan desa lain di Kecamatan Jenangan. “Dipilih sasarannya warga Desa Mrican, karena desa ini capaian vaksinasinya paling rendah di Kecamatan Jenangan,” ungkapnya.
Dalam kegiatan vaksinasi kali ini, Polsek Jenangan menyiapkan 100 dosis. Vaksin yang digunakan adalah jenis vaksin Covovax. Dimana vaksin jenis ini untuk usia 18 tahun keatas, dengan penyuntikan dalam dua dosis. “Ini sebagai upaya kita membantu pemerintah daerah untuk mencapai herd immunity di Ponorogo,” katanya.
Salah satu peserta vaksinasi, Aris Liviana Sari (33) mengaku sangat antusias adanya vaksinasi dengan bonus minyak goreng ini. Sebab, sulitnya menjumpai minyak goreng di pasaran kali ini tentu adanya minyak goreng gratis satu literan itu sangat membantu. “Kebetulan saya memang belum vaksin. Adanya vaksinasi dengan bonus minyak goreng memang sangat membantu sekali,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Mrican Adi Purnomo Shidiq mengakui bahwa capain vaksinasi di desanya masih rendah. Dia menyebut ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, sehingga capaian vaksinasi Desa Mrican lebih rendah dibandingkan desa-desa lain di Kecamatan Jenangan.
“Mungkin masyarakat kurang mendapatkan sosialisasi tentang pentingnya vaksinasi. Selain itu juga ada warga kami yang akan divaksin, tensinya tinggi dan memiliki komorbit dan setelah itu tidak mau mengulang lagi. Serta warga juga pilih-pilih jenis vaksinnya. (red.ma)
0 Komentar