Jombang, tjahayatimoer.net - Banjir yang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, belum sepenuhnya surut. Hingga pagi ini, Minggu (13/3/2022), masih ada wilayah yang tergenang. Salah satunya adalah di Desa Ketapangkuning, Kecamatan Ngusikan.
Di Desa Ketapangkuning terdapat 725 rumah yang tergenang banjir. Ratusan rumah itu tersebar di tiga dusun, masing-masing Dusun Ketapangrejo, Mlerep, serta Dusun Simowau.
“Pagi ini ketinggian air antara 20 hingga 40 centimeter. Tren airnya surut,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang Syamsul Bahri, Minggu (13/3/2022).
Syamsul mengatakan, pihaknya sudah mendirikan pos lapangan di Balai Desa Keboan, Kecamatan Ngusikan. Hal itu untuk memberikan warga yang terdampak banjir. Banjir tersebut, lanjut Symasul, disebabkan meluapnya sungai yang melintasi desa setempat.
Sementara itu, banjir di beberapa kecamatan lainnya sudah mengalami penurunan debit. Di antaranya di Kecamatan Sumobito, Ploso, Kudu, Tembelang, Mojoagung, serta Peterongan. Di Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, air yang menggenangi 200 KK (kepala keluarga) berangsur surut.
Begitu juga di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso. Banjir yang menggenangi 750 rumah ini mengalami penurunan debit. Saat ini ketinggian air hanya 5 sampai 10 centimeter. Hal serupa juga terjadi di Desa Gedongombo, Jatigedong.
Sedangkan di Kecamatan Mojoagung, banjir sudah surut. Warga yang sebelumnya mengungsi di balai desa juga sudah kembali ke rumah masing-masing. Lalu di Kecamatan Kudu terdapat dua desa yang genangan airnya mulai surut. Yakni Desa Kudubanjar dan Sumberteguh.
Sementara itu, pada Sabtu (12/3/2022), Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab meninjau lokasi banjir di Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso. Setibanya di lokasi, Bupati Mundjidah Wahab mengecek pasokan logistik serta membantu petugas yang tengah menyiapkan nasi bungkus di dapur umum.
Tidak hanya itu, Mundjidah juga turun ke lokasi banjir untuk membagikan nasi bungkus dan berdialog dengan warga terdampak. Di sela menyusuri jalan kampung dan rumah-rumah warga yang terendam, Bupati Jombang menelepon kepala Satker Penanganan Sungai Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jawa Timur (Jatim).
“Kami sudah menyampaikan kepada BBWS untuk penanganan sungai. Karena sungai sungai besar di Jombang ini kewenangan BBWS,” tuturnya.
Kepada Kepala Satker Penanganan Sungai BBWS, Bupati Mundjidah Wahab memastikan perkembangan perbaikan beberapa proyek penyebab banjir di Jombang.
“Tahun ini, Kabupaten Jombang menerima beberapa program bantuan dari BBWS. Terutama untuk perbaikan sungai dan saluran yang rusak maupun kritis,” katanya.
“Kami dapat 3 program dari pusat. Termasuk sungai ngotok ring kanal, tadi sudah saya telpon dapat anggaran sekitar Rp 90 miliar. Kemudian Afvour Watudakon, kami dapat anggaran Rp 60 miliar. Perbaikan sungai dan saluran akan dilaksanakan mulai bulan depan tahun ini. dan selesainya Desember 2022,” paparnya.
Bupati Jombang juga meminta tim kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik pada warga terdampak banjir. “Sudah ada posko untuk kesehatan juga. Tadi juga ada ibu-ibu yang tangannya mulai gatal-gatal, segera saya minta ke Posko. Cukup membawa KTP, agar mereka mendapat salep dan obat-obatan lainnya,” pungkasnya. (red)
0 Komentar