Tulungagung, tjahayatimoer.net - Untuk mengantisipasi kelangkaan dan memudahkan masyarakat mendapatkan minyak goreng, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung menggelar operasi pasar. Kegiatan operasi pasar digelar dua kali di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung.
Kepala Disperindag Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi mengatakan minyak goreng masih sulit ditemukan di pasar maupun toko modern karena sebagian besar masyarakat Tulungagung membeli minyak goreng dalam jumlah yang banyak. Bisa dikatakan masyarakat melakukan aksi panic buying sehingga stok minyak goreng di pasar maupun toko modern habis.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Disperindag Tulungagung bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur melakukan operasi pasar. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan minyak goreng. Operasi pasar digelar dua kali. Yang pertama pada Jum'at, 21 Januari 2022, disediakan 2.500 liter minyak goreng untuk masyarakat umum, dimana satu orang dibatasi 2 liter saja dengan harga Rp 14.000 per liter. Sedangkan operasi pasar yang kedua pada Jum'at, 11 Pebruari 2022, Disperindag Tulungagung menyediakan 18.000 liter minyak goreng. Rinciannya, 12 ribu liter untuk masyarakat umum dan 6 ribu liter untuk pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Ke depan, Disperindag Tulungagung akan bekerja sama dengan Bulog untuk menggelar operasi pasar kembali.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Disperindag Tulungagung bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur melakukan operasi pasar. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan minyak goreng. Operasi pasar digelar dua kali. Yang pertama pada Jum'at, 21 Januari 2022, disediakan 2.500 liter minyak goreng untuk masyarakat umum, dimana satu orang dibatasi 2 liter saja dengan harga Rp 14.000 per liter. Sedangkan operasi pasar yang kedua pada Jum'at, 11 Pebruari 2022, Disperindag Tulungagung menyediakan 18.000 liter minyak goreng. Rinciannya, 12 ribu liter untuk masyarakat umum dan 6 ribu liter untuk pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Ke depan, Disperindag Tulungagung akan bekerja sama dengan Bulog untuk menggelar operasi pasar kembali.
Tri Hariadi mengimbau kepada masyarakat agar tidak panic buying artinya membeli hanya sesuai kebutuhan saja. Sehingga stok minyak goreng di pasar maupun toko modern bisa terkendali. Apalagi program minyak goreng satu harga sesuai kebijakan Kementerian Perdagangan RI berlaku selama 6 bulan. Jadi masyarakat tidak perlu memborong minyak goreng dalam jumlah banyak. (red.nee)
0 Komentar