Kediri, tjahayatimoer.net - Tantangan pun diberikan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini kepada para jurnalis agar menyampaikan informasi terkait permasalahan sosial di Kabupaten Kediri. “Kami selalu lakukan scanning pada berita di media dan di media sosial. Kasus disabilitas, miskin, orang teraniaya dan disiksa itu kata-kata kunci yang kita ambil,” tegasnya, usai bertemu Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Pendopo Panjalu Jayati, Minggu (13/02/22).
Kedatangan Mensos Risma di tanah kelahirannya di Kediri terdapat sejumlah misi terkait permasalahan sosial. Setelah secara simbolis menyerahkan bantuan, kemudian mantan Wali Kota Surabaya ini menuju Ruang Pringgitan. Pertemuan berlangsung hampir tiga jam lebih ini, bersama Mas Dhito, sapaan akrab Bupati. Dikabarkan membahas sejumlah persoalan penting di Kabupaten Kediri yang harus segera diambil tindakan.
Dikonfirmasi usai penyerahan, Mensos meminta kepada para jurnalias untuk mengabarkan terkait permasalahan sosial. “Kami selalu memantau, seperti kasus anak mengalami sakit mata. Kemudian bapaknya harus menjual sepeda motor. Padahal kendaraan tersebut untuk sarana wirausaha, akhirnya kami bantu. Begitu juga terhadap warga disabilitas dan penggguna narkoba, kita ajak untuk berwirausaha, saya percaya semua pasti bisa,” terangnya.
Yang cukup menarik perhatian Risma sapaan akrab Mensos, ada pasien ODGJ yang sempat dipasung dan sekarang bisa usaha kambing. “Meski sempat diremehkan namun sekarang berhasil. Namun semua tetap kita evaluasi, tetap kita pantau. Bahkan yang normal saja belum tentu bisa berjalan mulus,” imbuhnya.
Terkait kehadiran Mensos, Mas Dhito menyampaikan ada beberapa hal yang tidak disampaikan ke publik. “Tentunya saya selaku Bupati Kediri mengucapkan terima kasih atas kehadirannya, awalnya tidak sengaja berpapasan di pesawat. Kami laporkan kepada ibu menteri, untuk BPNT yang terbagi dua, reguler terserap 96% dan PPKM baru terserap 73%. Kenapa angka rendah, karena Januari kemarin baru mendapat dropping besar dan akan segera kami genjot,” ucap Bupati.
Apa hal tidak bisa disampaikan ke publik, Ketua Dewan Pengawas LSM Saroja, Suprio menyampaikan bahwa ini terkait penyelewengan BPNT di Kabupaten Kediri. “Ada permainan di dalamnya dan juga telah kami laporkan kepada ibu menteri maupun kepada bapak Jaksa Agung. Semua data telah kami sampaikan kepadanya dan juga telah kami serahkan ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri,” terangnya.
Perlu diketahui, bahwa berkat jerih payah LSM Saroja kasus BPNT di Kota Kediri berhasil dibongkar dan kini dalam penyidikan Kejaksaan Negeri Kota Kediri. Diharapkan Suprio, hal sama juga dilakukan di Kabupaten Kediri. “Jelas ada perbuatan melawan hukum, siapa saja yang terlibat nama-nama tersebut telah dikantong Jaksa Agung,” tegasnya. (red)
0 Komentar