198 Warga Ukraina Tewas dalam Invasi, Tak Ada Negara Ingin Perang Lawan Rusia

Jakarta, tjahayatimoer.net - Tidak ada Negara yang ingin berperang langsung melawan Rusia karena senjata nuklir yang dimilikinya. Sedikitnya 198 warga Ukraina tewas akibat invasi militer Rusia ke negara tersebut.


Saat Rusia menginvasi Ukraina, Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly menjelaskan bahwa Negara-Negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) tidak ingin berperang dengan Rusia karena kekuatan nuklir yang dimiliki Rusia. Ditekankan oleh Parly bahwa Negara-Negara NATO juga memiliki senjata nuklir.


"Apakah Anda ingin perang nuklir?" tanya Parly saat ditanya apakah Prancis berniat mengirimkan tentaranya untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia.


Sementara dalam pernyataan terbaru, otoritas Ukraina mengumumkan sedikitnya 198 orang tewas dalam invasi militer Rusia yang dimulai Kamis (24/2) waktu setempat. Lebih dari 1.000 orang lainnya mengalami luka-luka.


Rusia, sesuai perkiraan, menggunakan hak veto terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang dimaksudkan untuk mengecam invasi Rusia terhadap Ukraina. China, sekutu Rusia, memilih abstain dalam voting resolusi tersebut.


Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (26/2/2022), setidaknya 11 negara anggota, dari total 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB, mendukung resolusi yang disusun oleh Amerika Serikat (AS) dan Albania tersebut. Tiga negara anggota lainnya, yang terdiri atas China, India dan Uni Emirat Arab (UEA), memilih abstain.


Resolusi yang diajukan ke forum Dewan Keamanan PBB selalu berujung gagal karena hak veto yang dimiliki Rusia sebagai anggota permanen. Selain Rusia, ada empat negara lainnya yang juga memiliki hak veto, yakni AS, China, Prancis dan Inggris.


Amerika Serikat (AS) mengumumkan kembali penjatuhan sanksi untuk Rusia terkait invasi militernya terhadap Ukraina. Kali ini, sanksi-sanksi AS akan menargetkan langsung Presiden Rusia Vladimir Putin dan jajaran menteri-menterinya.


Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (26/2/2022), Departemen Keuangan AS mengumumkan bahwa sanksi ekonomi akan ditargetkan langsung terhadap Putin, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, dan Kepala Staf Jenderal Valery Gerasimov.


"Kami bersatu dengan sekutu dan mitra internasional dalam memastikan Rusia membayar harga ekonomi dan diplomatik atas invasi lebih lanjut ke Ukraina," tegas Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, dalam pernyataannya.


Tidak ada satupun negara di Eropa yang ingin terlibat pertempuran militer secara langsung dengan Rusia. Bahkan Amerika Serikat (AS) juga tak mau berperang langsung dengan Rusia yang menjadi rivalnya sejak lama.


Seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS News Agency, Sabtu (26/2/2022), penegasan itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly dalam wawancara radio pada Jumat (25/2) waktu setempat.


Parly menjelaskan bahwa tidak ada negara yang ingin berperang dengan Rusia karena Rusia merupakan negara nuklir.


Otoritas Ukraina mengumumkan sedikitnya 198 orang tewas dalam invasi militer Rusia terhadap negara tersebut yang dimulai Kamis (24/2) waktu setempat. Lebih dari 1.000 orang lainnya mengalami luka-luka.


Seperti dilansir Reuters, Sabtu (26/2/2022), informasi tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Lyashko dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita Ukraina, Interfax, pada Sabtu (26/2) waktu setempat.


Diumumkan Lyashko bahwa sedikitnya 198 orang tewas sejak Rusia melancarkan serangan militer terhadap Ukraina.


Lyashko menambahkan bahwa tiga korban tewas di antaranya masih anak-anak.


Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan tegas menolak tawaran evakuasi yang disampaikan pemerintah Amerika Serikat (AS), meski nyawanya terancam di tengah invasi militer Rusia. Pertempuran antara tentara Ukraina dan pasukan Rusia masih terus berlangsung di wilayah ibu kota Kiev.


Penolakan Zelensky terhadap tawaran evakuasi AS itu pertama diberitakan media terkemuka AS, The Washington Post. Disebutkan bahwa tawaran AS itu disampaikan untuk mencegah Zelensky ditangkap atau dibunuh oleh pasukan Rusia yang telah masuk ke wilayah Kiev.


Seperti dilansir CNN, Sabtu (26/2/2022), Kedutaan Besar Ukraina di Inggris kemudian membagikan kata-kata Zelensky saat menolak tawaran AS tersebut.


"Pertempurannya ada di sini; saya membutuhkan amunisi, bukan tumpangan," demikian respons Zelensky terhadap tawaran AS, seperti disampaikan oleh Kedutaan Besar Ukraina via Twitter. (red)

Posting Komentar

0 Komentar