Banyuwangi, tjahayatimoer.net - Guna mendukung progam Pemerintah Kabupaten (pemkab) Banyuwangi yakni gerakan "Banyuwangi Rebound", Puskesmas Singojuruh Kecamatan Singojuruh akan melakukan progam jemput bola terhadap ibu hamil (bumil). Progam inovasi khusus untuk pelayanan para ibu hamil itu bernama Uber Bumil (Usaha Bersama Ibu Hamil) yang diharap bisa menekan angka kematian ibu (AKI) hamil di wilayahnya. Kepala Puskesmas Singojuruh sebentar lagi berencana akan me-launching-kanya dalam waktu dekat di bulan depan.
Hal ini di sampaikan Ahmad Kundori,Kepala Puskesmas Singojuruh, progam Uber Bumil merupakan progam
yang di peruntukan bagi wanita hamil. Ketika itu nanti di lakukan, maka resiko angka kematian ibu hamil di pastikan tidak akan terjadi. Di katakan, karena petugas Puskesmas bisa memantau setiap saat. Mulai dari dini, pasangan suami istri bisa mengetahui kondisi kesehatan kandungannya. Misalnya sejak kandungan berumur satu bulan, mereka diberikan pemahaman bagaimana melakukan
perawatan kehamilan, dan asupan gizinya. "Sehingga kita sejak dini bisa medeteksi persoalan-persoalan kehamilan Ibu sampai pada masa kelahiran bayi yang dikandungnya. Dan secara otomatis apa yang kita lakukan ini nantinya juga dalam rangka upaya cegah stunting (kondisi serius pada anak yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah rata-rata atau anak sangat pendek serta tubuhnya tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya dan berlangsung dalam waktu lama,red)."Katanya.Rabu,(26/01/2022).
Secara berkala di jelaskan, tentu inovasi program Uber Bumil itu nanti harus di lakukan secara berkesinambungan, sebagai prioritas gagasanya tersebut sasaran utama diantaranya yaitu program untuk Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang kini telah menjadi pembangunan kesehatan di Indonesia. Yang kedua untuk meminimalisir angka kematian ibu dari penyebab gangguan kehamilan dan yang terakhir adalah angka kematian bayi (AKB) sebelum mencapai umur 1 tahun.
"Tujuan dari inovasi Uber Bumil secara umum, kita berharap tidak adanya AKI, AKB di wilayah Puskesmas Singojuruh. Secara khusus, yaitu meningkatkan pengetahuan pada remaja dan pasangan usia subur (PUS) atau wanita usia subur (WUS) tentang gizi dan anemia,"Jelasnya.
Progam Uber Bumi itu,Kundori bertekad akan segera di geber pada bulan Februari mendatang karena saking rasa kepedulianya terhadap kesehatan masyarakatnya. Diketahui karena tingkat
AKI hamil di Jawa Timur termasuk tinggi, dan di Banyuwangi pada tahun 2021 mencapai 46 orang. Di Singojuruh sendiri ada dua kasus kematian Ibu hamil warga Kecamatan Singojuruh. Satu meninggal karena Covid dan satu lagi meninggal karena HIV.
Oleh karenanya, persoalan tersebut yang menjadi dasar dia memunculkan progam Uber Bumil." Saya merasa punya tanggung jawab turut andil, abdikan diri ke masyarakat dari ilmu pengetahuan yang diberikan oleh Allah Swt kepada saya."Ujarnya lagi.(red)
0 Komentar